Mengenal Plester Dinding dan Teknik Aplikasinya

Posted on 05 August 2025 by ndekor 6 min

Tidak banyak orang yang tahu bagaimana teknik plester dinding yang benar. Padahal, teknik pemlesteran sangat penting untuk menciptakan kualitas dinding yang kuat dan anti rembes.

Jauh sebelum sibuk memilih warna dinding, plester dan pengacian adalah dua pekerjaan yang amat penting.

Tidak bisa dianggap sebagai selingan saja, karena justru dua pekerjaan ini adalah kunci seberapa berkualitasnya dinding yang dibangun nantinya.

Di artikel kali ini kita akan membahas cara membuat plester berikut tahapan dan teknik plester dinding. Yuk mari kita bahas pelan-pelan teknik plester dinding yang biasa dilakukan oleh tukang bangunan profesional.

Pengertian Plester Dinding

enter image description here

Plester dinding adalah pekerjaan merekatkan adukan semen ke atas permukaan dinding agar rata dan siap dilakukan tahap aci hingga pengecatan.

Bahan yang digunakan untuk memplester dinding adalah mortar (plesteran) yang terbuat dari campuran semen, kemudian pasir, dan air secukupnya.

Dari segi konstruksi, penerapan plester akan meningkatkan kekuatan dinding dan melindunginya dari kemungkinan buruk.

Tujuan utama memplester dinding adalah membuat permukaannya lebih rapi, bersih, dan indah. Plester ini juga dapat meningkatkan kekuatan dinding dan menyembunyikan kecacatan yang mungkin saja ada di atas permukaan tembok.

Dengan dilakukannya plester, permukaan dinding juga tidak cepat kotor, mudah dicat, dan dibersihkan.

Cara Membuat Plester Dinding

Cara membuat plester dinding yang tepat, sebenernya mudah. Terlebih bila Anda memiliki tukang yang sudah terpercaya dan berpengalaman.

Seperti yang sudah dikutip sebelumnya. Plester dapat meningkatkan kekuatan dinding dan menyembunyikan kecacatan yang mungkin timbul. Dengan adanya plester, permukaan dinding juga tidak cepat kotor, mudah dicat, dan mudah dibersihkan.

Membuat plester dinding rumah meliputi beberapa tahapan, diantaranya mempersiapkan kondisi dinding yang akan diplester, membuat adonan semen yang pas dan mengaplikasikan ke dinding.

Pastikan dinding yang akan diplester terpasang dengan posisi yang benar-benar tegak. Karena hal ini berpengaruh besar terhadap kuantitas adukan yang dibutuhkan, dimana dinding yang rapi lebih hemat dibandingkan dengan dinding yang bergelombang.

Dari segi konstruksi, penerapan plester akan meningkatkan kekuatan dinding dan melindunginya dari kondisi yang ekstrim.

Buatlah adukan plesteran dari campuran pasir, semen, dan air dengan perbandingan sesuai spesifikasi bangunan yang ingin dibuat. Jangan lupa perhatikan pula contoh adukan yang disarankan pada kemasan sak semen.

Penggunaan komposisi bahan bangunan yang tepat akan menghasilkan adukan plester yang memiliki kualitas tinggi.

Sebelum proses pemlesteran dinding dimulai, anda bisa membasahi dinding menggunakan air secukupnya agar kondisinya menjadi jenuh. Dengan begini, adukan plester pun menjadi lebih mudah menempel pada permukaan dinding.

Perbandingan komposisi adukan semen pasir dalam seluruh ruangan tak semuanya sama. Komposisi semen dan pasir untuk kamar mandi 1 : 3 s/d 1 : 5, sedangkan perbandingan semen dan pasir untuk plesteran dinding adalah 1: 5 s/d 1 : 7.

Sebelum memplester seluruh bagian dinding, yang harus dilakukan adalah membuat kepala plester terlebih dahulu. Kemudian tunggu hingga kepala plesteran mengeras, minimum 1 hari setelah pembuatan kepala.

Mengerjakan pekerjaan kepala plesteran sebaiknya dilakukan secara menyeluruh agar pengerasannya sempurna.

Setelah kepala plesteran keras, kemudian siapkan dinding yang akan diplester dengan cara membentangkan benang yang dibanduli lot secara tegak vertikal.

Benang ini ditujukan untuk membatasi ruang kerja di dinding sehingga kita bisa fokus pada satu bidang dalam suatu waktu. Ketebalan yang dianjurkan sekitar 1,5-3 cm dengan tetap memperhatikan faktor rata dan tegaknya benang ini.

Langkah di atas bisa diulangi sampai seluruh dinding batu bata yang sudah dibangun tertutupi oleh plester. Dalam membentangkan benang sebagai pembatas ruang kerja, Anda sebaiknya mengambil lebar antara 1 hingga 1,5 meter supaya pemlesteran bisa tetap fokus.

Sementara untuk memastikan permukaan plester benar-benar rata, selalu gunakan jidar dengan teratur. Hindari bekerja secara terburu-buru karena pasti akan menghasilkan kualitas plester yang buruk.

Alat, Bahan, Tahapan dan Teknik Plester Dinding yang Benar

Berdasarkan bahan penyusun adukannya, plester dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu plester semen, plester kapur, dan plester tanah liat.

Plester semen dibuat dengan mencampur semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, atau 1:5.

Plester kapur adalah plester dari bahan kapur dan pasir, di mana kapur yang dipakai sudah diolah terlebih dahulu. Sedangkan plester tanah liat sesuai namanya berasal dari tanah liat yang dicampur dengan jerami atau kotoran sapi.

Plester tanah liat ini cukup jarang karena biasanya hanya diaplikasikan pada rumah-rumah tradisional.

Alat dan Bahan Plester

Alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk melakukan pengerjaan plesteran dinding adalah:

  1. Semen
  2. Pasir
  3. Air
  4. Triplek
  5. Kawat kecil (opsional)
  6. Benang
  7. Roskam
  8. Jidar
  9. Meteran
  10. Ember
  11. Cetok
  12. Tangga

Jika semua alat dan bahan sudahr ready, selanjutnya baru lanjutkan ke tahap pengerjaan.

Tahapan dan Teknik Plester Dinding Standar

Berikut ini beberapa tahapan plesteran dinding dan teknik plester dinding yang benar:

1. Membuat kepala plester

Pertama, sebelum memulai pemlesteran, Anda harus membuat semacam kepala plester untuk memudahkan pemerataan adonan plester.

Caranya, bersihkan dulu seluruh area permukaan tembok yang akan diplester. Jika pengerjaan dilakukan saat musim kemarau, atau posisi terlalu kering, disarankan agar dinding disirami terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan agar proses penempelan adukan pasir dan semen tidak terlalu cepat kering dan menempel dengan baik. Sebab jika adukan semen terlalu cepat kering, plesteran akan banyak mengalami keretakan.

2. Memberi pembatas dengan benang

Buatlah patokan ketebalan yang dipasang secara vertikal sebagai acuan pemlesteran sedikit demi sedikit nantinya.

Pakulah dinding bagian atas dan gantungkan lot dengan jarak +-3 cm dari dinding. Usahakan benang rata dengan ujung paku.

Ulangi lagi cara tersebut, tapi sekarang ke bagian sudut yang lain, tujuannya untuk menentukan kerataan bidang secara horisontal.

Usahakan juga ketebalan sama dengan sudut yang satunya. Ikatkan benang ke paku pertama dan tarik ke paku yang ada di sudut lainnya.

Buatlah titik paku lagi tanpa melepas benang, dengan jarak kira kira per 1 meter. Jangan lupa hubungkan juga bagian bawah, dan buat titik-titik paku seperti langkah sebelumnya.

Setelah ketebalan titik paku selesai, kini langkah selanjutnya ialah menyelesaikan pembuatan kepala plester tersebut dengan adonan plester.

Lempar adukan segaris lurus dari paku atas sampai paku bawah selebar 5 cm. Gesekkan jidar dari paku atas ke paku bawah hingga tercetak dan membentuk seperti rel.

Lakukan hal yang sama pada titik paku berikutnya. Untuk hasil terbaik, biarkan kepala plester kering +- 1 hari atau waktu secukupnya saja.

3. Meratakan Adonan Plester Hingga Tuntas

Terakhir, setelah pembuatan kepala plester beres langkah selanjutnya adalah melakukan pemlesteran seluruh permukaan hingga selesai.

Tahap pemlesteran seluruh permukaan dinding ini sebaiknya dilakukan secara langsung hingga selesai untuk satu bidang area tembok. Tujuannya agar tidak ada belang di satu sisi ada yang sudah kering lama ada yang masih baru.

Jika pemlesteran hasilnya bagus maka pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan acian dinding dijamin akan lebih mudah.

Demikian penjelasan dan uraian kami tentang berbagai hal seputar plester dinding. Semoga bermanfaat. (ls), Editor: RN, ND.